Friday, August 2, 2019

ANALISA SWOT USAHA BENGKEL MOTOR


      ANALISA SWOT USAHA BENGKEL MOTOR

             Di dalam usaha atau bisnis banyak sekali strategi – stategi  yang dapat diterapkan tentunya ini semua difungsikan untuk lebih mengoptimalisasi dari kinerja perusahaan dalam mempertahankan diri ditengah persaingan yang semakin ketat. Semua jenis usaha dari kelas star – up, kecil, sedang dan besar perlu menerapkan strategi usahanya supaya mengetahui secara real potensi dan lingkungan sesungguhnya. Sehingga diharapkan dari semua unsur  strategi yang telah dirumuskan kedepanya dapat di lakukan  langkah – langkah yang kongkrit untuk kemajuan perusahaan .
              Maju mundurnya perusahaan sebenarnya akan sangat tergantung dari pola manajemen yang di lakukan bahkan bisa jadi merupakan “ nyawa “ perusahaan.  Sedangkan faktor – faktor lain seperti modal, promosi,  sarana dan prasarana merupakan faktor penunjang dan semua kebijakan perusahaan merupakan hal  yang penting bagi penguatan strategi bisnis perusahaan.
              Dalam pembahasan kali ini saya akan menjelaskan tentang strategi bisnis ANALISA SWOT , yakni analisis strategi yang didalamnya terkandung pengertian S = strength ( kekuatan ), W = weakness (kekemahan ) O= opportunity ( kesempatan ) serta T = treatment ( ancaman ). Selama menjalankkan usaha bengkel motor bagi saya analisa SWOT merupakan analisa strategi yang sederhana namun, cukup efektif untuk dijadikan sebagai alat strategi manajemen perusahaan. Analisis ini mampu mengidentifikasi semua faktor – faktor baik di dalam ataupun diluar perusahaan.         Dibawah ini beberapa  hal yang berkaitan dengan analisis SWOT  dari usaha bengkel sepeda motor  sebagai berikut :

STRENGHT ( Kekuatan )

             Salah satu faktor dari analisa SWOT adalah masalah kekuatan ( strength ) yang dimiliki oleh potensi bengkel hal ini perlu kita gali sebagai kelebihan dari usaha kita, diantara parameter – parameter kekuatan itu diantaranya :


  • a.       Lokasi strategis
  • b.      Mekanik yang mumpuni
  • c.       Pelayanan yang relative  lengkap
  • d.      Kemudahan akses
  • e.      Relasi dengan supplier
  • f.       Semi  Agen
  • g.       Modal
  • h.      SDM ( latar belakang pendidikan )
  • i.         Relasi dengan komunitas motor

WEAKNESS ( Kelemahan )

  • a.       Lokasi  yang tidak strategis
  • b.      Mekanik yang tidak pandai dan ceroboh
  • c.       SDM pemilik usaha yang bersifat tertutup akan perubahan jaman
  • d.      Owner tidak pandai bergaul
  • e.      Minimnya pelayanan
  • f.        Minimnya peralatan
  • g.       Tempat ngontrak
  • h.      Sparepart masih seadanya
  • i.        Modal pas – pas an

OPPORTUNITY  ( peluang )

  • a.       Lokasi bengkel yang strategis dekat keramaian , pabrik dan kantoran.
  • b.      Mekanik dibekali pelatihan
  • c.       Pelayanan beragam
  • d.      Tools kerja yang memadai
  • e.      Jumlah populasi di sekitar cenderung meningkat
  • f.        SDM bengkel yang memadai
  • g.       Akses jasa pinjaman modal
  • h.      Akses kepercayaan dari pihak supplier
  • i.         Pelayanan bergaransi
  • j.        Promosi
  • k.       Pelayanan marketing online atau aplikasi

TREATMENT ( ancaman )

  • a.       Bermunculan pemain - pemain usaha bengkel
  • b.      Biaya sewa tempat naik terus
  • c.       Keluar masuk pegawai
  • d.      Tetangga  merasa terganggu dari kebisingan bengkel
  • e.      Owner dan pekerja bermasalah
  • f.        Pelayanan buruk terhadap pelanggan
 
   Parameter – parameter di atas tentunya merupakan bahan salah satu referensi saja karena kemungkinan suatu daerah akan berbeda parameternya . Jika Anda telah berhasil menyusun analisis SWOT perusahaan  Anda kemungkinan hal yang akan menimpa kebangkrutan pada bengkel Anda dapat segera diminimalisir ataupun sebaliknya jika kita tepat merumuskan strategi untuk membenahi usaha bengkel kita kemungkinan besar bengkel Anda akan senantiasa ramai dikunjungi  konsumen.



Studi kasus


     Bengkel A mulai merintis di salah satu kota dengan jalur jalan yang masih sepi. belum ada yang mendirikan usaha bengkel  dari jarak 3 km an jalur kanan dan kiri jalan utama tempat usaha dari bengkel motor A. Dalam posisi ini tentunya bengkel A masih memonopoli dan menjadi rujukan pelanggan daerah sekitar karena memang masih diuntungkan dengan belum adanya pesaing usaha sejenis. Secara manajemen tata letak lokasi tentunya bengkel A berhasil mencuri start dan ini artinya jika berlangsung lama bengkel A tanpa competitor akan memberikan keuntungan tersendiri namun, secara pelayanan tentunya akan cenderung stagnan / monoton karena tidak ada efek dari competitor. Seiring dengan perjalanan waktu setelah bengkel A menginjak 3 tahun jalan mulai ada pesaing baru berjarak sekitar 1 km dari bengkel A dengan type kelas bengkel umum biasa, bengkel ini juga menerima korekkan atau bore up mesin atau kurang lebihnya merupakan bengkel balap amatiran bengkel ini ramai dikunjungi sesama komunitasnya. Tak lama dari semenjak berdirinya bengkel balapan yang belum genap satu tahun muncul lagi bengkel umum yang baru kelasnya mulai lebih dari bengkel A. Bengkel yang kedua ini memiliki modal yang cukup dan sudah mulai terkonsep artinya sudah menerapkan manajemen modern terlihat dari posisi kasir yang  menggunakan computer dan promosi – promosi lain yang terpampang jelas di setiap spanduk toko. Setelah muncul pesaing kedua berselang 5 bulan muncul lagi bengkel dengan fasilitas bonus cuci motor dan para mekanik yang cukup handal.
      Melihat kenyataan ini tentunya sebagai pemilik bengkel A tentu tidak bisa diam untuk segera melakukan strategi baru karena jika para competitor pelayanannya jauh lebih baik tentunya posisi bengkel A akan menjadi terancam.  Di dalam dunia usaha tidak ada istilah siapa pionir ataupun senioritas perusahaan karena semuanya akan teruji seiring perjalanan usaha. Bengkel dengan manajemen yang baiklah pada akhirnya akan bertahan dan survive walaupun dikemudian hari persaingan akan semakin komplek. Fakta ini tentunya bengkel A harus segera melakukan rekonsiliasi manajemen di berbagai lini mulai membenahi pelayanan apa yang kurang atapun pelayanan apa yang mesti dipertahankan dan kemudian ditingkatkan.
Dalam kasus ini bengkel A tentunya mesti melakukan analisa stategi menyangkut masa depan usahanya.

Kekuatan :

1.       Bengkel lebih dulu sehingga lebih dikenal konsumen
2.       Beberapa konsumen mungkin menjadi pelanggan loyal
3.       Pelayanan relative beragam
4.       Citra bengkel masih terjaga
5.       Relasi suplier

    Kelemahan :

1.       Posisi bengkel tidak strategis dibanding pesaing
2.       SDM dibawah pesaing
3.       Modal untuk pengembangan minim
4.       Tidak memungkinkan untuk pelebaran pembangunan fasilitas bengkel
5.       Sarana perlengkapan kerja di bawah pesaing
6.       TIdak bisa menggaji karyawan di atas nominal gaji karyawan – karyawan bengkel sebelah
7.       Tidak memiliki karyawan yang loyal dan dapat diandalkan

    Peluang :

1.       Konsumen yang terpuaskan akan merekomendasikan ke teman ataupun relasinya.
2.       Sepanjang jalur jalan akan lebih hidup karena mulai berdiri banyak bengkel.
3.       Konsumen akan cenderung memilih bengkel yang sudah berdiri lama.
4.       Lingkungan sekitar sudah bersahabat.
5.       Koneksi jaringan keberbagai komunitas motor.

   Ancaman :

1.      Kompetitor menerapkan manajemen modern, tentunya ini ancaman serius karena konsumen sekarang merupakan konsumen cerdas.
2.       Jika tempat masih mengontrak tentu tidak ada jaminan Anda untuk berlama – lama usaha.
3.       Konsumen tersebar ke beberapa bengkel.
4.       Persaingan harga produk dan jasa tak bisa dielakkan.
5.       Konsumen yang tidak terpuaskan akan mencoba mempengaruhi secara buruk pada calon pelanggan.
        Dengan asumsi – asumsi di atas tentunya bengkel A harus membenahi diri untuk menutupi kekuranganya jangan sampai menunggu sesuatunya lebih parah sehingga harus menelan kepahitan bengkel yang dijauhi pelanggan.
       Setelah kita mengetahui kondisi internal dan eksternal bengkel dengan  melakukan analisa SWOT langkah selanjutnya adalah melakukan follow up atau tindak lanjut strategi apa yang mesti dilakukan. Setelah kita mengetahui STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITY, DAN THREATMENT melalui parameter – parameter di atas tentunya kita mesti melakukan langkah – langkah strategis :

  • 1.       Konsumen loyal mesti mendapatkan perhatian lebih misal dengan melakukan tambahan jasa cuma – cuma ataupun hadiah sebagai bentuk pengakuan kita pada konsumen.
  • 2.       Citra baik bengkel yang sudah terbangun agar dapat terus dipertahankan.
  • 3.       Hubungan baik dengan supplier mesti terus dijaga karena supplier ini penting sebagai dana modal tak langsung.
  • 4.       Lakukan penambahan jenis pelayanan yang mungkin dilakukan ataupun perkakas penunjang lainnya seperti mesin las , peredam knalpot, alat forklip dll.
  • 5.       Menambah item sparepart yang dijual contoh produk variasi dan produk penunjang lainnya.
  • 6.       Menjalin hubungan dengan komunitas motor.
  • 7.       Menjual nilai produk dengan harga yang layak dan umum dipasaran ( harga kompetitif ).
  • 8.       Mulai menabung mempersiapkan lahan yang baru syukur jika bisa membeli karena jika tempat kita masih mengontrak kita tidak pernah tahu kemungkinan oleh pemiliknya di jual atau mungkin disewakan kepada pihak lain.
  • 9.       Berikan pelayanan bergaransi
  • 10.     Jalin hubungan kekeluargaan yang harmonis baik dengan karyawan ataupun dengan warga lingkungan sekitar.
        Langkah – langkah strategis di atas tentunya sifatnya tidak baku karena mungkin sangat tergantung situasi dan kondisi bengkel Anda hal di atas hanyalah salah satu kasus gambaran penjelasan saja semakin Anda kirtis menganalisa kondisi perusahaan semakin baik bagi perkembangan usaha bengkel Anda.


Selamat menganalisa..!


2 comments: