ANALISA SWOT USAHA BENGKEL MOTOR
Di dalam usaha
atau bisnis banyak sekali strategi – stategi yang dapat diterapkan tentunya ini semua difungsikan
untuk lebih mengoptimalisasi dari kinerja perusahaan dalam mempertahankan diri
ditengah persaingan yang semakin ketat. Semua jenis usaha dari kelas star – up,
kecil, sedang dan besar perlu menerapkan strategi usahanya supaya mengetahui
secara real potensi dan lingkungan sesungguhnya. Sehingga diharapkan dari
semua unsur strategi yang telah
dirumuskan kedepanya dapat di lakukan
langkah – langkah yang kongkrit untuk kemajuan perusahaan .
Maju mundurnya
perusahaan sebenarnya akan sangat tergantung dari pola manajemen yang di
lakukan bahkan bisa jadi merupakan “ nyawa “ perusahaan. Sedangkan faktor – faktor lain seperti modal,
promosi, sarana dan prasarana merupakan
faktor penunjang dan semua kebijakan perusahaan merupakan hal yang penting bagi penguatan strategi bisnis perusahaan.
Dalam pembahasan
kali ini saya akan menjelaskan tentang strategi bisnis ANALISA SWOT , yakni analisis strategi yang didalamnya terkandung
pengertian S = strength ( kekuatan ), W = weakness (kekemahan )
O= opportunity ( kesempatan ) serta T = treatment
( ancaman ). Selama menjalankkan
usaha bengkel motor bagi saya analisa SWOT merupakan analisa strategi yang
sederhana namun, cukup efektif untuk dijadikan sebagai alat strategi manajemen
perusahaan. Analisis ini mampu
mengidentifikasi semua faktor – faktor baik di dalam ataupun diluar
perusahaan. Dibawah ini beberapa hal yang berkaitan dengan analisis SWOT dari usaha bengkel sepeda motor sebagai berikut :
STRENGHT ( Kekuatan )
Salah satu faktor
dari analisa SWOT adalah masalah kekuatan ( strength ) yang dimiliki oleh
potensi bengkel hal ini perlu kita gali sebagai kelebihan dari usaha kita,
diantara parameter – parameter kekuatan itu diantaranya :
- a. Lokasi strategis
- b. Mekanik yang mumpuni
- c. Pelayanan yang relative lengkap
- d. Kemudahan akses
- e. Relasi dengan supplier
- f. Semi Agen
- g. Modal
- h. SDM ( latar belakang pendidikan )
- i. Relasi dengan komunitas motor
WEAKNESS ( Kelemahan )
- a. Lokasi yang tidak strategis
- b. Mekanik yang tidak pandai dan ceroboh
- c. SDM pemilik usaha yang bersifat tertutup akan perubahan jaman
- d. Owner tidak pandai bergaul
- e. Minimnya pelayanan
- f. Minimnya peralatan
- g. Tempat ngontrak
- h. Sparepart masih seadanya
- i. Modal pas – pas an
OPPORTUNITY (
peluang )
- a. Lokasi bengkel yang strategis dekat keramaian , pabrik dan kantoran.
- b. Mekanik dibekali pelatihan
- c. Pelayanan beragam
- d. Tools kerja yang memadai
- e. Jumlah populasi di sekitar cenderung meningkat
- f. SDM bengkel yang memadai
- g. Akses jasa pinjaman modal
- h. Akses kepercayaan dari pihak supplier
- i. Pelayanan bergaransi
- j. Promosi
- k. Pelayanan marketing online atau aplikasi
TREATMENT ( ancaman )
- a. Bermunculan pemain - pemain usaha bengkel
- b. Biaya sewa tempat naik terus
- c. Keluar masuk pegawai
- d. Tetangga merasa terganggu dari kebisingan bengkel
- e. Owner dan pekerja bermasalah
- f. Pelayanan buruk terhadap pelanggan
Parameter – parameter
di atas tentunya merupakan bahan salah satu referensi saja karena kemungkinan
suatu daerah akan berbeda parameternya . Jika Anda telah berhasil menyusun
analisis SWOT perusahaan Anda
kemungkinan hal yang akan menimpa kebangkrutan pada bengkel Anda dapat segera diminimalisir
ataupun sebaliknya jika kita tepat merumuskan strategi untuk membenahi usaha
bengkel kita kemungkinan besar bengkel Anda akan senantiasa ramai
dikunjungi konsumen.
Studi kasus
Bengkel A mulai
merintis di salah satu kota dengan jalur jalan yang masih sepi. belum ada yang
mendirikan usaha bengkel dari jarak 3 km
an jalur kanan dan kiri jalan utama tempat usaha dari bengkel motor A. Dalam posisi
ini tentunya bengkel A masih memonopoli dan menjadi rujukan pelanggan daerah sekitar karena
memang masih diuntungkan dengan belum adanya pesaing usaha sejenis. Secara
manajemen tata letak lokasi tentunya bengkel A berhasil mencuri start dan ini
artinya jika berlangsung lama bengkel A tanpa competitor akan memberikan
keuntungan tersendiri namun, secara pelayanan tentunya akan cenderung stagnan /
monoton karena tidak ada efek dari competitor. Seiring dengan perjalanan waktu
setelah bengkel A menginjak 3 tahun jalan mulai ada pesaing baru berjarak
sekitar 1 km dari bengkel A dengan type kelas bengkel umum biasa, bengkel ini
juga menerima korekkan atau bore up mesin atau kurang lebihnya merupakan
bengkel balap amatiran bengkel ini ramai dikunjungi sesama komunitasnya. Tak
lama dari semenjak berdirinya bengkel balapan yang belum genap satu tahun
muncul lagi bengkel umum yang baru kelasnya mulai lebih dari bengkel A.
Bengkel yang kedua ini memiliki modal yang cukup dan sudah mulai terkonsep
artinya sudah menerapkan manajemen modern terlihat dari posisi kasir yang menggunakan computer dan promosi – promosi
lain yang terpampang jelas di setiap spanduk toko. Setelah muncul pesaing kedua
berselang 5 bulan muncul lagi bengkel dengan fasilitas bonus cuci motor dan
para mekanik yang cukup handal.
Melihat kenyataan ini
tentunya sebagai pemilik bengkel A tentu tidak bisa diam untuk segera melakukan
strategi baru karena jika para competitor pelayanannya jauh lebih baik tentunya
posisi bengkel A akan menjadi terancam.
Di dalam dunia usaha tidak ada istilah siapa pionir ataupun senioritas
perusahaan karena semuanya akan teruji seiring perjalanan usaha. Bengkel dengan
manajemen yang baiklah pada akhirnya akan bertahan dan survive walaupun
dikemudian hari persaingan akan semakin komplek. Fakta ini tentunya bengkel A
harus segera melakukan rekonsiliasi manajemen di berbagai lini mulai membenahi
pelayanan apa yang kurang atapun pelayanan apa yang mesti dipertahankan dan
kemudian ditingkatkan.
Dalam kasus ini bengkel
A tentunya mesti melakukan analisa stategi menyangkut masa depan usahanya.
Kekuatan :
1.
Bengkel lebih dulu sehingga
lebih dikenal konsumen
2.
Beberapa konsumen mungkin
menjadi pelanggan loyal
3.
Pelayanan relative beragam
4.
Citra bengkel masih terjaga
5.
Relasi suplier
Kelemahan :
1.
Posisi bengkel tidak strategis
dibanding pesaing
2.
SDM dibawah pesaing
3.
Modal untuk pengembangan minim
4.
Tidak memungkinkan untuk
pelebaran pembangunan fasilitas bengkel
5.
Sarana perlengkapan kerja di
bawah pesaing
6.
TIdak bisa menggaji karyawan di
atas nominal gaji karyawan – karyawan bengkel sebelah
7.
Tidak memiliki karyawan yang
loyal dan dapat diandalkan
Peluang :
1.
Konsumen yang terpuaskan akan
merekomendasikan ke teman ataupun relasinya.
2.
Sepanjang jalur jalan akan
lebih hidup karena mulai berdiri banyak bengkel.
3.
Konsumen akan cenderung memilih
bengkel yang sudah berdiri lama.
4.
Lingkungan sekitar sudah
bersahabat.
5.
Koneksi jaringan keberbagai komunitas
motor.
Ancaman :
1.
Kompetitor menerapkan manajemen
modern, tentunya ini ancaman serius karena konsumen sekarang merupakan konsumen
cerdas.
2.
Jika tempat masih mengontrak
tentu tidak ada jaminan Anda untuk berlama – lama usaha.
3.
Konsumen tersebar ke beberapa
bengkel.
4.
Persaingan harga produk dan
jasa tak bisa dielakkan.
5.
Konsumen yang tidak terpuaskan
akan mencoba mempengaruhi secara buruk pada calon pelanggan.
Dengan asumsi –
asumsi di atas tentunya bengkel A harus membenahi diri untuk menutupi kekuranganya
jangan sampai menunggu sesuatunya lebih parah sehingga harus menelan kepahitan
bengkel yang dijauhi pelanggan.
Setelah kita
mengetahui kondisi internal dan eksternal bengkel dengan melakukan analisa SWOT langkah selanjutnya
adalah melakukan follow up atau tindak lanjut strategi apa yang mesti
dilakukan. Setelah kita mengetahui STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITY, DAN
THREATMENT melalui parameter – parameter di atas tentunya kita mesti melakukan
langkah – langkah strategis :
- 1. Konsumen loyal mesti mendapatkan perhatian lebih misal dengan melakukan tambahan jasa cuma – cuma ataupun hadiah sebagai bentuk pengakuan kita pada konsumen.
- 2. Citra baik bengkel yang sudah terbangun agar dapat terus dipertahankan.
- 3. Hubungan baik dengan supplier mesti terus dijaga karena supplier ini penting sebagai dana modal tak langsung.
- 4. Lakukan penambahan jenis pelayanan yang mungkin dilakukan ataupun perkakas penunjang lainnya seperti mesin las , peredam knalpot, alat forklip dll.
- 5. Menambah item sparepart yang dijual contoh produk variasi dan produk penunjang lainnya.
- 6. Menjalin hubungan dengan komunitas motor.
- 7. Menjual nilai produk dengan harga yang layak dan umum dipasaran ( harga kompetitif ).
- 8. Mulai menabung mempersiapkan lahan yang baru syukur jika bisa membeli karena jika tempat kita masih mengontrak kita tidak pernah tahu kemungkinan oleh pemiliknya di jual atau mungkin disewakan kepada pihak lain.
- 9. Berikan pelayanan bergaransi
- 10. Jalin hubungan kekeluargaan yang harmonis baik dengan karyawan ataupun dengan warga lingkungan sekitar.
Langkah –
langkah strategis di atas tentunya sifatnya tidak baku karena mungkin sangat
tergantung situasi dan kondisi bengkel Anda hal di atas hanyalah salah satu
kasus gambaran penjelasan saja semakin Anda kirtis menganalisa kondisi
perusahaan semakin baik bagi perkembangan usaha bengkel Anda.
Selamat
menganalisa..!
EBOTOTO- Agen TOTO dan Slot Online Teraman Serta Terpopuler Di Indoneseia
ReplyDeleteEBOBET
spadegaming
joker123
sydneypools
Bandar Slot Terbaik
slot online
agen toto
Situs Slot Terpercaya
mesin slot
bola tangkas
joker slot
bandar darat togel
Slot88
Tembak Ikan
Daftar Slot
sabung ayam online
Daftar Situs Slot Terpercaya
judi online deposit pulsa
Agen Slot Deposit Pulsa
Slot Deposit Pulsa
Agen Slot Deposit OVO
Slot Deposit OVO
Bandar Slot Terpercaya 2020
Situs Slot Gampang Win
Situs Slot Gampang Menang
Bandar Slot Mudah Menang
Agen Slot Mudah Menang
Agen Slot Gampang Win
Bandar Slot Gampang Win
Agen Slot Online
sangat bagus gan...
ReplyDeleteBengkel bubut di binjai, bengkel bubut binjai, bengkel bubut terpercaya di binjai, bengkel di binjai