Saturday, June 29, 2019

STRATEGI 3 TAHUN PERTAMA MERINTIS USAHA BENGKEL

         Artikel ini saya buat untuk sekedar berbagi pengalaman saja dalam perjalanan merintis bengkel sepeda motor ( true story ) dan tentunya semoga saja ada hikmat ataupun manfaat yang  bisa dipetik melalui artikel ini dan diharapkan Anda  dapat belajar dari pengalaman orang lain tentunya bisa menjadi referensi ataupun sekedar bekal awal pengalaman. Kata orang bijak orang beruntung adalah orang yang mampu belajar dari pengalaman orang lain. 
       Besar harapan kami tentunya Anda sebagai calon insan enterprener mampu mengembangkan strategi baru yang mungkin lebih baik atau pun efektif dari yang pernah saya lakukan karena mungkin akan berbeda pengalaman saudara dan saya karena semuanya tergantung dari situasi dan kondisi.
          Masa lalu di tahun 2006, adalah awal sejarah bagi permulaan usaha saya dalam meniti karir usaha perbengkelan tentunya dengan keahlian nol dan pengetahuan yang sangat minim sehingga saya berusaha sebelum menentukan jenis usaha yang akan dijalankan melakukan berbagai kajian tentu dengan modal illmu pengetahuan ataupun sekedar bakat insting dagang yang sudah tertular dari orang tua. Inilah saatnya saya harus mulai belajar sedikit demi sedikit dapat menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliahan walaupun tentunya saya belum menerapkan manajemen modern yang terintegrasi secara komputerisasi karena beberapa alasan. Dalam kesempatan ini saya hanya akan menceritakan pengalaman perintisan usaha yang didalamnya tersirat manajemen baku  secara sederhana  berbagi secara tulus untuk Anda para calon ' juragan bengkel'. Ingat yang dibutuhkan dalam dunia usaha hanyalah niat yang kuat ,  berdo'a dan menyempurnakan ikhtiar sebaik mungkin tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.

Beberapa strategi yang saya lakukan periode tiga tahun pertama itu diantaranya adalah sebagai berikut :

Demografi

          Jujur saja saat itu kemauan besar saya untuk segera membuka usaha begitu besar sehingga saking besarnya cita - cita tersebut sanggup menutupi kenyataan isi dompet yang minim karena jangankan untuk membeli ruko mungkin kondisi keuangan saya saat itu hanya cukup untuk membeli bebek supra second. Langkah awal tentunya saya membidik lokasi - lokasi tempat yang strategis dan mulai iseng - iseng menanyakan biaya sewanya untuk sebuah lokasi yang cukup strategis alhasil benar saja kata orang - oang ternyata biayanya cukup mahal. Uang saku saya hanya cukup untuk tiga bulan saja jika saya memaksakan untuk memulai usaha di ruko. Akhirnya saya mulai mencari lagi dan mendapati lahan yang cukup strategis namun, pemilik lahan sepertinya masih bingung karena punya rencana untuk di jual sementara uang sewa yang saya terima tentunya tidak ada artinya. Ternyata untuk mewujudkan keinginan tidaklah hanya sekedar keinginan dan do'a namun, harus juga diberangi dengan usaha yang terkadang penuh halangan dan rintangan. Akhirnya setelah hampir selama setahun saya tidak melakukan survey - survey tempat usaha, namun ternyata setelah sekian lama berhenti dari pencarian akhirnya kabar baik datang dari orang terdekat saya benar kata orang bilang kalau sudah rezeki tidak akan pernah kemana. Inilah yang terjadi dengan diri saya saat, tepatnya di bulan ke tiga pertama saya baru saja melangsungkan pernikahan mendapatkan informasi rumah saudara saya dari keluarga istri ada yang akan dikontrakan. Mendengar kabar ini saya langsung cek keberadaan lokasi ataupun rumah yang akan dikontrakkan setelah saya cek kondisinya benar saja rumah tersebut ada di jalan utama tampak dari luar rumah tersebut dalam kondisi kotor karena sudah 2 tahun dibiarkan kosong oleh sang pemilik rumah.            
            Sejenak  saya berpikir saat itu apa mungkin rumah ini dapat dijadikan bengkel tapi saya berusaha melihat dari titik pandang yang lain dari segi potensial seperti lokasi berada di jalur utama, dekat dengan rumah sendiri dan saat itu belum ada bengkel motor pada akhirnya saya tidak mempedulikan lagi kondisi fisiknya namun, saya akhirnya menetapkan hati untuk  memutuskan menyewa selama tiga tahun saja tentu saja saya  harus memikirkan lagi berapa dana untuk biaya renovasi karena mau tidak mau saya harus dapat menyulap bagaimana kondisi yang tadinya garasi rumah menjadi sebuah bengkel yang layak. 
         Setelah selesai menyulap tempat garasi rumah menjadi bengkel tentunya tantangan kedua adalah bagaimana saya mendapatkan suplier sparepart yang tentunya saya tidak pernah tahu. Untuk mengakalinya saya mulai merekrut montir daerah setempat yang kebetulan saat itu dia pehobi anak vespa tanpa berpikir panjang saya mulai membicarakan kesepakatan untuk bekerjasama dalam usaha bengkel umum motor saya. Saya mulai mendapatkan informasi yang sangat berguna dari dia seperti alamat tempat belanja sparepart dan jenis - jenis sparepart apa saja yang perlu di beli. Akhirnya mulailah saya memutuskan salah satu agen suplier untuk menjalankan usaha saya namun,  saya sering mengeluhkan karena waktu antrian yang cukup panjang untuk sekedar belanja yang relatif masih sedikit maklum masih awal perintisan. Saya mulai mencari - cari lagi suplier dengan pelayanan cepat syukur bila bisa diantar sampai ke toko. Hingga akhirnya saya mendapatkan kiriteria suplier dengan yang saya inginkan pesanan bisa melalui via telephon kemudian dengan tidak menunggu waktu lama pesanan akan segera diantar maklum masih dalam satu kota.  

Manajemen Tata Letak

         Setelah saya mulai menempati tempat usaha sambil berjalan kemudian saya menata tata letak yang disesuaikan dengan produk atau sparepart yang ada. Kebetulan saya semenjak bujangan dulu senang mengatur tata letak dan properti kamar saya walau dengan peralatan seadanya. Saat itu properti kecil - kecilan saya buat sendiri dalam hati saya selalu berkata bagaimana nanti kesan konsumen jika semua barang tidak tertata rapi ? pertanyaan - pertanyaan itu yang seringkali datang dalam benak saya. Untuk sekedar mendapatkan ide saya mulai hunting ke dispaly - display toko grosir ataupun bengkel motor untuk sekedar referensi kemudian memodifikasinya sehingga sesuai dengan keadaan di toko atau bengkel saya. Beruntung untuk urusan kunci - kunci ataupun perkakas sudah tidak ada masalah semua sudah kumplit tinggal ada kemauan saja dan kesanggupan untuk membeli bahan. Banyak yang saya buat hasil tangan saya sendiri dari mulai rak ban, laci - laci tempat baut - baut, laher dan tempat kursi buat konsumen serta tentunya perbaikkan - perbaikkan kecil disana sini. Sepertinya hanya etalase kaca saja dari sekian properti yang saya tidak bisa lakukan artinya dengan terpaksa saya membelinya dengan ukuran 40 x 250 x 100 ( 2bh) terbayang kan oleh Anda begitulah ukuran depan bengkel tak lebih dari 5 meter saja dan ruang belakang persis ukuran mobil minibus namun, tentu saja saya harus bersyukur karena dengan modal yang minim akhirnya keinginan untuk berwiraswasta akhirya dapat terwujud. Ini sebetulnya kunci rahasianya mulailah segala sesuatu hal apapun dengan penuh suka cita dan penuh syukur sehingga yang maha kuasa akan senantiasa menambahkan lagi dan lagi rezeki kepada kita. 

Manajemen barang

          Hal ini sangatlah penting terutama jika dalam memulai usaha keuangan Anda minim, tentunya sebelum kita jor - joran menghabiskan modal untuk investasi di barang dagangan ada baiknya Anda mengetahui dulu jenis barang apa saja yang layak dibeli dan bagaimana tingkat efsiensinya. Saat itu saya melakukan konsultasi dengan pemilik agen sparepart mengenai jenis sparepart apa saja yang perlu disiapkan karena dalam sparepart motor atau mobil ternyata dikenal dengan karakter high movement, middle movement dan low movement. Artinya jika high movement adalah barang - barang itu memiliki tingkat penjualan yang sangat laku seperti kampas rem, lampu - lampu, oli, busi,laher dsb. sedangkan middle movement berarti barang - barang dengan tingkat laku yang sedang saja seperti ban luar, ban dalam, kampas kupling, vanbelt, jari - jari dll. Sedangkan low movement berarti barang - barang dengan tingkat penjualan yang cukup rendah seperti stang seher, cover body, velk, trombol, kabel body dan lain - lain. 
        Dengan mengetahui hal ini tentunya Anda dapat terhindar dari kesalahan dalam berinvestasi jadi, jangan sampai alokasi dana Anda yang minim tidak bisa dioptimalkan sehingga ujung - ujungnya pikiran Anda habis terfokuskan untuk sibuk mencari dana talangan. 

Manajemen Keuangan

     Tanpa uang tentunya hal apapun dalam pengembangan bisnis akan sangat menghambat terlebih dalam usaha ketika masih dalam perintisan namun, sebenarnya itu tergantung dari mindset kita dari awal mulai menjalankan usaha. Mindset kita harus benar - benar di setting bahwa segala sesuatu bahkan untuk sebuah kesuksesan adalah membutuhkan sebuah proses perjalanan panjang berapa lama prosesnya itu tergantung dari cara pengelolaan kita. Maksud saya jika ketika kita memulai usaha terlebih dengan kemampuan yang nihil tentu kita tidak bisa berharap banyak dari usaha kita namun, sebaiknya  sambil usaha berjalan kita harus mau banyak belajar segala hal sehingga kita mampu memahami karakter usaha kita dan mampu memikirkan konsep pengembangan ke depan. Apalagi persaingan dunia usaha yang semakin komplek dimana pengaruh globalisasi mulai terasa diberbagai sendi - sendi kehidupan manusia di era sekarang berbeda kondisinya dengan jaman dulu kini orang mudah mencari informasi dalam hal apapun teknologi sudah mulai menyatu dengan berbagai aspek kehidupan seperti adanya marketing online ( strategi marketing), marketplace online( tempat jual beli online )  sehingga mulai muncul berbagai aplikasi berbasis teknologi internet yang memudahkan manusia untuk memenuhi keinginan ataupun sekedar berkomunikasi dan ini tentunya akan menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh wirausahawan saat ini. Seharusnya jika Anda mulai memutuskan usaha sebaiknya sudah dari awal dipikirkan untuk mengalokasikan dana untuk pengembangan menuju manajemen modern.
      Manajemen keuangan merupakan hal yang sangat penting dan krusial dalam sebuah perusahaan karena perusahaan bermodal sebesar apapun atau seramai apapun penjualanya jika masalah manajemen keuangan kacau maka, bisa dipastikan akan menemui kebangkrutan.
          Hal yang saya lakukan dahulu adalah saya memastikan dahulu apa saja barang dagangan ataupun fasilitas yang memang betul - betul dibutuhkan selain itu pula setahun pertama fokus dulu dengan satu suplier supaya keuangan kita relatif dapat diatur. Apalagi di awal - awal suplier sangat memperhatikan kelancaran bon pembelanjaan kita. Ini sebenarnya kuncinya yakni kepercayaan kita harus mulai dibangun ketika saat awal usaha baik kepada konsumen ataupun supplier. Berdasarkan pengalaman saya melakukan cash trasnsaksi dengan pihak suplier hanya kisaran 6 bulanan selanjutnya kita mendapatkan bantuan barang berupa kredit dengan tenor rata - rata satu bulanan tentunya ini sebenarnya modal berjalan kita. Jika sudah terbangun kerjasama yang baik dengan supplier kita tinggal mulai berpikir bagaimana cara melipatkan penjualan. Jika Anda termasuk yang susah untuk mengatur keuangan lebih baik Anda sudah saatnya melibatkan istri Anda untuk bersama - sama mengatur keuangan Anda jika sudah berkeluarga sebab hal ini jangan sampai ada kesalahpahaman antara istri dan suami mengenai perihal usahanya sebab tidak sedikit usaha menjadi bangkrut gara - gara istri merasa suaminya tidak pandai mengelola keuangan atau mungkin berprasangka yang lain - lain sehingga suami tidak merasa adanya kenyamanan ketika sedang menjalankan usaha sehingga berakibat pada kinerja usaha menjadi menurun. Padahal pada saat di awal - awal usaha suami seharusnya benar - benar mendapatkan dorongan semangat karena harus dipahami konsukensi merintis usaha itu banyak yakni penghasilan tidak tetap, banyak godaan bisnis dari kanan kiri, tiap hari diliputi rasa cemas, perasaan takut disaingi oleh pesaing semuanya selalu terlintas dalam benak terutama Anda merasa selama tiga tahun pertama konsumen cenderung menurun.
          Nah, mungkin ini saja yang dapat saya bagikan perihal pengalamannya semoga Anda terinspirasi dan mulai membuat langkah - langkah bagi terwujudnya cita - cita usaha Anda.










 Jika Anda berniat untuk membuka usaha bengkel sepeda motor ataupun  sekedar bertanya - tanya khusus seputar dunia perbengkelan saya tentu akan senang berbagi. 



kontak saya   :

 Mobile / WA     : 081385125408

Home               : 022 - 7505816

 

Thursday, June 27, 2019

BEBERAPA CARA SISTEM PENGGAJIAN KARYAWAN BENGKEL SEPEDA MOTOR

         Dalam kesempatan kali ini saya akan memaparkan beberapa cara sistem penggajian khususnya dalam usaha bengkel sepeda motor. Karena hal ini terkadang menjadi pertanyaan - pertanyaan yang sering kali dikemukakan oleh mereka yang ingin menjalankan usaha bengkel sepeda motor terutama bagi mereka yang belum mengetahui seluk beluk perbengkelan ataupun informasi tentang dunia otomotif sama sekali. 
       Besar harapan kami melalui informasi ini semoga dapat memberikan gambaran ataupun informasi ringan khususnya tentang sistem penggajian yang umum dipakai pada setiap level usaha perbengkelan motor, berikut penjelasannya :

1. Sistem persentase

        Biasanya sistem penggajian bagi hasil dilakukan oleh bengkel perintisan. Cara ini menerapkan semi kerjasama dimana karyawan ( montir) mendapatkan penghasilan dari hasil kerjanya dalam melayani pasien dengan pembagian yang telah disepakati kedua belah pihak antara pemilik bengkel dan karyawan. Misalnya pembagian yang sering dilakukan di setiap bengkel adalah pembagian hasil 40 : 60 atau 30 : 70 ini artinya dalam setiap pekerjaan melayani sepeda motor pemilik bengkel mendapatkan 60 % dan pegawai atau montir mendapatkan bagian 40% dari jumlah jasa yang dibebankan kepada konsumen. namun, tentunya sistem ini memiliki kelebihan dan kekuranganya diantaranya :

kelebihan

  •  Pemilik tidak dipusingkan dengan beban gajian pegawai karena pegawai mendapatkan upah dari setiap hasil kerjanya.
  •  Karena sistem ini cenderung setengah lepas pegawai biasanya pegawai akan membawa kunci - kunci peralatan sendiri, sehingga akan meringankan bagi pemilik toko untuk melengkapi tools atau perkakas perbaikkan motor. Sehingga keuntungan dapat yang diperoleh dapat digunakan untuk melengkapi sparepart.
  • mental pegawai akan lebih baik karena besaran upah harian mereka tergantung dari hasil pekerjaanya sendiri. Jika perbaikkanya cukup banyak maka hasilnyapun akan banyak namun, jika sedikit bahkan banyak yang komplein maka penghasilanyapun akan sedikit.  
kekurangan 

  • Pemilik usaha tidak bisa mengatur pekerjaan ataupun mengatur pegawai secara maksimal karena pegawai akan terus merasa bahwa dirinya bukan pemilik utuh perusahaan sehingga pegawai cenderung memiliki sifat yang sulit untuk diatur. 
  • jika karyawannya lebih dari satu sering kali terjadi permasalahan dikarenakan masalah pekerjaan yang merasa pelanggannya diambil oleh teman sekerjanya sehingga hal ini akan berakibat buruk bagi pelayanan bengkel secara keseluruhan. 
  • Pegawai sulit diaatur dalam urusan jam kerja terkadang mau masuk ataupun  tidak kerja semaunya saja. Seringkali tragisnya pegawai bekerja secara sampingan. Tentu ini akan sangat tidak baik bagi perjalanan perkembangan bengkel.
  • Jika pemilik ceroboh ataupun tidak teliti dalam masalah pencatatan jasa dari setiap pekerjaan  ini akan berakibat kesalahan fatal bagi keharmosnisan pemilik toko dan karyawan. 
  • Jika semua fasilitas pekerjaan  contohnya kunci - kunci, seragam dan lain - lain diberikan sebagai alat untuk keberlangsungan kerja dari pemilik usaha bengkel kepada karyawanya, seringkali pegawai tidak mau merawat namun, sebenarnya hal itu sangat tergantung kebiasaan ataupun sikap mental posistif  karyawanya. Lebih baik diawal perusahaan membuat peraturan secara tertulis mengenai jadwal perawatan peralatan dan kebersihan tempat bekerja.
2. Sistem semi kerjasama

       Sistem semi kerjasama ini pemilik memberikan fasilitas berupa tempat dan sarana penunjang lainya kepada pegawai ( montir ) sementara pegawai itu sendiri dibebankan biaya perbulan misalnya 500.000 perbulan diberikan kepada pihak yang memberikan fasilitas. Dalam penentuan biaya ini tentunya pemilik usaha harus benar - benar saling memberikan keuntungan salah satu pihak diusahakan jangan ada yang merasa dirugikan sehingga masing - masing pihak dapat saling pengertian biasanya hal ini harus didiskusikan secara bersama antara kedua belah pihak dan bila perlu dibuat semacam perjanian kerjasama hitam diatas putih. Hal ini untuk menjaga kedua belah pihak agar tidak salah paham dan masing masing pihak terikat dengan satu aturan yang telah disepakati bersama. Dalam sistem ini pemilik  usaha lepas dari pemberian upah kepada pegawai karena setiap pekerjaan dari jasa yang dilakukan pegawai terhadap pasien 100% hak miilik pekerja. Sedangkan  pemilik usaha itu sendiri mendapatkan hasil dari biaya sewa tempat pegawai dan keuntungan dari setiap penjualan sparepart. Untuk hal lain tentunya masalah limbah sparepart, oli, kardus, botol oli tentunya tergantung dari kebijakan pemilik.  
      Jika sang pemilik merasa sangat membutuhkan kehadiran dan jasanya alangkah baiknya jika setiap penjualan limbah ini pegawai juga mendapatkan hasil penjualannya karena hal ini akan menambah rasa memiliki dan tanggung jawab pegawai. Adapun besaranya itu tergantung kebijakan pemilik seperti 50 : 50 , 40 : 60 ataupun 30 : 70 dari penjualan total limbah.
        Keuntungan dan kelebihan sistem ini tentu tidak jauh dengan sistem presentasi karena pada prinsipnya pegawai merasa bukan pekerja tetap dan merasa kerjasama sehingga merasa memiliki hak dan tanggung jawab yang sama. sehingga perusahaan tidak bisa 100% menguasai haknya terhadap  pekerja.

3. Sistem upah harian

          Sistem upah harian ini umumnya banyak dilakukan oleh bengkel - bengkel yang sudah mulai mapan dari segi penghasilanya karena tentunya sistem ini akan lebih memudahkan pemilik usaha dalam mengatur para pegawainya ataupun dalam memanajemen usaha secara keseluruhan. Pemilik usaha dapat dengan mudah membuat aturan sesuai dengan keinginanya tentunya dengan selalu mengindahkan hak dan kewajiban pekerja. 
           Berdasarkan pengalaman saya selama belasan tahun tentu sistem ini bukanlah tanpa beban justru semua beban berada di pundak pemilik  karena pemiliik usaha setiap hari mesti ekstra kerja untuk memastikan setiap pekerjaan para pekerjanya, melayani konsumen termasuk menerima komplain dari pelanggan, dan membayar setiap gajian karyawan dan resiko - resiko lain yang dapat dihitung ataupun diluar perhitungan. 
            Sistem penggajian harian ini tentu besaranya setiap bengkel berbeda - beda karena  hal ini sangat berkaitan erat dengan skill karyawan serta kebijaksanaan pemilik. Misalnya  dalam pemberian upah dalam satu buah bengkel yang didalamnya misal ada 4 orang mekanik akan berbeda - beda besaran upah hariannya. Hali ini dikarenakan pemilik membuat patokan pemberian upah 100.000 bagi mereka yang sudah memiliki skill yang tingkat tinggi dan mahir dalam melaksanakan berbagai skill teknik - teknik pekerjaan motor misalnya dapat melakukan service motor berbagai meerk motor dengan baik, mengelas, mampu dalam pengecetan, stel velg dll.  Sedangkan untuk yang kemamapuan sedang upah hariannya kisaran 60.000 dan 70.000  per harinya. Upah harian ini biasanya diberikan setiap seminggu sekali contohnya di hari sabtu. Untuk sampingan pendapatan pekerja biasanya diperoleh dari penjualan dari setiap limbah sparepart dan lain - lain. Tentunya berapa kisarannya tergantung dari pemiliik usaha dan sisanya untuk pemilik sebagai biaya penutup resiko kunci - kunci ataupun fasilitas lain yang memerlukan perawatan secara berkala.

4. Siatem upah gaji awal

           Sistem ini sangat cocok dipakai bagi mereka yang baru awal merintis dengan orinsip berbagi kepada karyawan pertamanya yang tentunya mereka belum memiliki kepastian penghasilan dari pengorbanan waktu yang diberikan kepada pemilik usaha karena mungkin toko masih belum banyak dikenal untuk menjembatani hal ini tentunya pemilik usaha memberikan upah harian 20.000 walau tentu hanya sekedar untuk makan harian diberikan kepada karyawan namun, sebagai upah pokonya tentu pemilik dan pekerja membuat kesepakatan pembagian hasil dari setiap jasa contohnya bisa 40 : 60, 30 : 70 antara pemilik dan pekerja. Biasanya hal ini dapat memberikan efek positif bagi karyawan.Hal - hal lain yang mungkin dapat membuat kedua belah pihak saling menguntungkan dapat dilakukan seiring waktu secara bersama -sama. Jadi garis besarnya dalam sistem ini pegawai dapat upah dari pemberian perusahaan 20.000 sehari dan ongkos jasa dari setiap perbaikkan motor setelah dibagi dengan pemilik usaha.

5. Sistem gaji

       Sistem gaji ini biasanya diterapkan pada perbengkelan yang sudah memiliki manajemen handal biasanya sistem gajian ini digunakan oleh beberapa bengkel resmi para pemegang merek motor seperti AHASS dari HONDA, SUZUKI, YAMAHA dan KAWASAKI atau tidak menutup kemungkinan bisa juga dari sebuah bengkel umum menerapkan sistem gaji secara baik. 
Sistem gaji ini umumnya terdiri dari beberapa unsur :
  • Gaji pokok bulanan yang telah di tentukan perusahaan
  • Uang makan dan transportasi
  • Tunjangan kesehatan
  • Tunjagan asuransi
  • Tunjangan hari raya
  • Bonus prestasi 
        Sebagai gambaranya jika perusahaan menerapkan gaji secara UMR maka perusahaan akan memberikan gaji bulanan tetap sekitar 2.500.000, uang makan dan transportasi sebesar 50000 setiap hari, tunjangan assuransi 25.000 sebulan,, tunjangan hari raya sebesar 1 kali gaji sebulan diberikan setiap pasca hari raya ( 1 tahun sekali ) serta bonus prestasi yang besarnya tergantung kebijakan perusahaan diberikan tidak tentu tergantung momen dan situasi  maka, dengann ini saya kira Anda sendiri dapat mengira - ngira berapa gaji para pekerja di bengkel resmi.

        Nah, demikian penjelasan dari saya mengenai sistem penggajian di perusahaan perbengkelan sepeda motor semoga dapat memberikan wawasan baru kepada Anda dan semoga saja cita - cita Anda akan membuka bengkel sepeda motor dapat diwujudkan...
Jika Menurut Anda ada manfaatnya bagi yang lain tentu saya lebih senang jika Anda membagikan postingan ini kepada yang lain barangkali ada yang sama membutuhkan informasi sederhana ini